Diketahui, pernyataan putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko di akun Instagramnya menarik perhatian publik.
Tulisan putra mahkota bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram ini, bahkan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
Dalam unggahan di akun @kgpaa.hamangkunegoro, ditulis "Percuma Republik kalau cuma untuk membohongi”. Juga terdapat unggahan "Nyesel gabung republik". Tulisan itu kini telah dihapus.
Setelah viral dan menimbulkan kontroversi, sosok yang akrab disapa Gusti Purbaya ini akhirnya memberikan klarifikasi mengenai maksud dan tujuan dari unggahan tersebut. Klarifikasi disampaikan melalui Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Dani Nur Adiningrat, Senin (3/3/2025).
“Unggahan saya di Instagram tidak dapat dilepaskan dari rangkaian unggahan sebelumnya, yang dalam hal ini berkaitan dengan perkembangan situasi terkini. Khususnya terkait pemberitaan mengenai kasus Pertamina yang telah menimbulkan kekecawaan luas di masyarakat, termasuk saya sebagai bagian dari generasi muda,” kata Dani Nur Adiningrat saat membacakan pernyataan tertulis Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram.
Ekspresi kekecewaan itu, lanjut dia dituangkan dalam unggahan di akun Instagram yang salah satunya memuat tentang pernyataan mengenai penyesalan bergabung dengan republik. Pernyataan itu bukan cerminan dari hilangnya semangat nasionalisme, patriotisme, atau jiwa bela negara dalam diri Gusti Purbaya. Melainkan suatu bentuk kritik dan sindiran terhadap para penyelenggara negara saat ini.
Pada kesempatan itu, Dani Nur Adiningrat juga menyampaikan, pernyataan Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko tak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai Adipati Anom di Keraton Solo.
“Unggahan beliau mewakili nuansa kebatinan beliau, sekaligus mewakili beliau sebagai calon penerus tahta dari Keraton Surakarta Hadiningrat,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait