Taufiq yang juga Koordinator dan Pelatih Ranting Asrama TNI AD Mrican mengatakan, Ranting Asrama TNI AD Mricam memiliki hampir 50 murid dari usia 6 tahun hingga usia Sekolah Dasar. Selain itu juga terdapat murid usia SMP hingga dewasa.
"Mereka ini kami latih dan proyeksikan sebagai atlet silat. Jadi gemblengan latihan kami arahkan untuk pencapaian prestasi, baik peragaan jurus maupun fight atau pertarungan,” katanya.
“Maka mereka sejak dini juga kami perkenalkan pertarungan bebas agar terbentuk kesiapan mentalnya dalam mengaplikasikan seni bela diri dalam pertandingan-pertandingan," ujar pemegang Sabuk Hitam Strip Dua Merah (Combat) ini.
Sementara itu, pada tasyakuran pembentukan tempat latihan Ranting Asrama TNI AD Mrican Semarang, sebelum ditandai pemotongan tumpeng dan doa bersama, digelar latihan bersama dan pengenalan pertarungan bebas.
Bagi anak-anak yang usianya di bawah 7 tahun juga dikenalkan pertarungan bebas meski hanya 2 hingga 3 ronde dengan masing-masing ronde sekitar 1 menit.
Para murid di bawah usia 12 tahun umumnya semangat mengikuti fight atau randori.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait