Ilustrasi - Sejumlah anak saat bermain latto-latto. Foto: dok.

SOLO, iNews.id - Permainan latto-latto yang tengah tren di masyarakat memiliki sisi positif karena dapat mendorong adanya interaksi sosial. Permainan ini juga dapat dimanfaatkan orang tua sebagai momentum menjauhkan anak-anak dari gadget. 

Permainan latto-latto kini tak hanya dimainkan oleh anak-anak. Namun juga orang dewasa hingga tokoh publik turut memainkan.

Latto-latto atau yang dikenal di Jawa Tengah sebagai "etek-etek" merupakan permainan yang dimainkan dengan cara membenturkan dua bola dari plastik polimer yang diikat menggunakan tali. 

Permainan ini dinamai "etek-etek"’ karena apabila dua bola plastik saling berbenturan akan menimbulkan bunyi "etek-etek". 

"Latto-latto yang dimainkan secara langsung membuat adanya interaksi sosial satu sama lain. Munculnya kembali permainan ini memiliki fungsi perekat hubungan sosial," kata Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Dr Drajat Tri Kartono, Jumat (13/1/2023). 

Ketika dirinya kecil, lanjut Drajat, sudah ada permainan ini dan dalam sosiologi dinamakan reproduksi sosial. Sebelum masuknya dunia digital, hampir semua permainan seperti latto-latto, gobag sodor, petak umpet, dan semacamnya memerlukan beberapa orang karena tidak bisa bermain sendiri.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network