Ilustrasi - Sejumlah anak saat bermain latto-latto. Foto: dok.

“Latto-latto juga bisa menjadi simbol bahwa pemimpin itu merakyat, tidak kaku dengan permainan zaman lama. Ini menarik untuk disajikan di media sosial,” ujar Drajat. 

Adanya latto-latto juga membuka peluang usaha bagi masyarakat, terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk memproduksi latto-latto. Sebelum sampai ke tangan masyarakat, tentu banyak proses yang dilalui, baik dari pemilik UMKM, pekerja, hingga penjual latto-latto yang sering dijumpai di jalanan. Secara tidak langsung, hal ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. 

“Otomatis meningkatkan pendapatan atau ruang bagi UMKM yang membuat itu walaupun mungkin dibuat oleh pabrik,” ucapnya. 

Permainan latto-latto yang cenderung masuk sebagai permainan lama, membuat peluang bagi permainan-permainan lama muncul kembali. Terlebih, dengan adanya media sosial dapat membantu penyebaran hal tersebut.

“Yang membuat saya tertarik adalah bagaimana reproduksi sosial bisa terjadi dan memori permainan lama bisa hidup kembali. Dugaan saya saat latto-latto muncul kembali, tidak akan bertahan lama karena ini permainan orang zaman dulu. Ternyata anak-anak dan remaja banyak yang suka. Bisa diprediksi bahwa di masa depan, permainan-permainan lama bisa hidup kembali,” katanya. 

Meski demikian, latto-latto juga memiliki dampak negatif, yaitu polusi suara. Kebisingan latto-latto tinggi. Apalagi bagi anak-anak, semakin kencang suaranya malah semakin asyik. 

"Hal ini bisa mengganggu orang lain di sekitar jika dimainkan tanpa mengenal tempat dan waktu. Apalagi kalau sampai dibawa ke sekolah, bisa mengganggu. Bermain latto-latto tidak masalah asal mengenal waktu dan tempat,” katanya. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3 4

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network