Tebu pengiring pengantin ikut diletakkan di mesin penggiling oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan sejumlah karyawan pabrik gula.
“Saya menginginkan dengan ditandai pesta giling tebu, berdampak pula pada kesejahteraan para petani,” kata Fadia Arafiq, Kamis (19/5/2022).
Tradisi pengantin tebu sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. “Tahun ini kami menyelenggarakan karena kondisi Covid-19 semakin menurun,” kata Manajer PG Sragi, Teguh Narwanto.
Tradisi pengantin tebu, lanjutnya, merupakan warisan budaya turun temurun yang dilestarikan sebagai tanda syukur atas hasil bumi yang diberikan Tuhan. Tak hanya itu, karyawan pabrik juga berharap selalu diberi keselamatan dalam bekerja menggiling tebu menjadi gula.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait