“Yang diambil dari buah kluwih untuk olahan jenang adalah bijinya, sedangkan daging kluwih diolah menjadi keripik dan abon. Biji kluwih yang keras, sebelumnya dikukus hingga matang agar lunak lalu dihaluskan,” kata Durotul Mahmudah, pembuat jenang kluwih.
Setelah biji yang sudah direbus dihaluskan, dicampurkan ke adonan gula merah dan gula pasir serta santan yang direbus. Proses memasak jenang kluwih memakan waktu hingga empat jam agar adonan benar-benar matang dan tercampur dengan merata.
Proses memasak yang lama ini untuk mengawetkan jenang agar tahan lama tanpa bahan pengawet. Jenang atau dodol kluwih tahan dua minggu setelah dikemas dengan rapi. Selain diolah menjadi jenang, daging kluwih juga dimanfaatkan menjadi olahan keripik kluwih atau abon kluwih.
Dalam sehari, Durotul bisa mengolah lima kilogram biji kluwi yang berasal dari 15 buah kluwih. Untuk harga jenang atau dodol kluwih, dipatok Rp15.000 berisi 12 bungkus ukuran kecil. Sedangkan untuk abon kluwih dengan berat 100 gram, dijual Rp15.000 dan emping biji kluwih Rp60.000 per kilogram.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait