10 Tahun Terdampak Bencana Rob, Ribuan Rumah di Pekalongan Semakin Pendek

“Saat rob parah, air masuk ke permukiman. Setiap rumah rata-rata sudah menaikkan lantainya tiga sampai lima kali,” kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Padukuhan Kraton, Agus riyanto, Senin (9/8/2021).
Bagi warga yang tidak punya harta, rumah dibiarkan terendam air sampai rusak. Ratusan rumah keropos dan ambruk akibat tidak tertangani. Sungai yang melintas di daerah ini lebih tinggi dari kawasan permukiman.
Air harus dipompa selama 24 jam agar air tidak membanjiri rumah. Jika tanggul jebol, maka akan terjadi banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter. Daerah paling parah terkena rob di Kota Pekalongan adalah di Kelurahan Degayu, Krapyak, Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Padukuhan Kraton.
Kemudian untuk Kecamatan Pekalongan Barat, yakni kelurahan pasir kraton kramat , tirto, Berikutnya Kecamatan Timur, yakni Kelurahan Klego, Setono. Sedangkan di Kabupaten Pekalongan, dampak terparah rob ada di Kecamatan Tirto, terutama di Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karang Jompo, Pacar.
Kecamatan Wiradesa di Kelurahan Pekuncen, Mayangan, Bener. Kecamatan Wonokerto di Desa Wonokerto Kulon, Api Api, Rowoyoso, Werdi, Wonokerto Wetan, Sijambe, Pesanggrahan, Pecakaran, Tratebang, dan Semut.
Editor: Ary Wahyu Wibowo