Asal Usul Nama Solo, dari Nama Desa hingga Pengucapan Orang Belanda
Kata Sura dalam bahasa Jawa berarti keberanian. Sedangkan karta berarti makmur. Nama Surakarta diharapkan menjadi tempat dimana penghuninya adalah orang-orang yang selalu berani berjuang untuk kebaikan serta kemakmuran negara dan bangsa. Dapat pula dikatakan bahwa nama Surakarta merupakan permainan kata dari Kartasura.
Saat ini, nama Surakarta digunakan dalam situasi formal-pemerintahan. Sedangkan nama Sala atau Solo lebih merujuk kepada penyebutan umum yang dilatarbelakangi aspek kultural.
Kembali ke masa Keraton Surakarta Hadiningrat, wilayahnya terbagi menjadi dua ketika terjadi Perjanjian Giyanti yang ditanda tangani Raja Paku Buwono III, Belanda, dan Pangeran Mangkubumi pada 13 Februari 1755. Perjanjian membagi wilayah Mataram menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Wilayah Kasunanan Surakarta semakin berkurang karena Perjanjian Salatiga yang diadakan pada 17 Maret 1757. Raden Mas Said diakui sebagai seorang pangeran merdeka dengan wilayah kekuasaan berstatus kadipaten. Disebut dengan nama Kadipaten Mangkunegaran Surakarta (Pura Mangkunegaran Surakarta). Sebagai penguasa Mangkunegaran, Raden Mas Said bergelar Adipati Mangkunegara I.
Demikian asal usul nama Solo. Semoga bermanfaat.
Editor: Ary Wahyu Wibowo