BMKG: Banjir di Jeruklegi Cilacap akibat Gangguan Cuaca
Menurut dia, gangguan cuaca lainnya berupa gelombang atmosfer Rossby Ekuator di atas wilayah Jawa, Lampung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi bagian utara, sedangkan gelombang atmosfer tipe Low Frequency berada di atas wilayah Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Saat ini juga terdapat anomali suhu permukaan laut (sea surface temperature/SST) dengan nilai SST anomali berkisar 1-3 derajat Celcius. Kondisi tersebut mengakibatkan adanya potensi penguapan atau penambahan massa uap air," katanya.
Oleh karena adanya gangguan cuaca tersebut, Teguh mengatakan sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga ekstrem pada Selasa (20/7) malam hingga Rabu (21/7) pagi.
Dalam hal ini, curah hujan di Adipala tercatat 46 milimeter, Maos 55 milimeter, Binangun 51 milimeter, Gandrungmangu 70 milimeter, Kawunganten 165 milimeter, dan Tunggul Wulung 64 milimeter.
"Curah hujan tertinggi atau ekstrem (di atas 150 milimeter, red.) terpantau di Kawunganten. Konsentrasi hujannya di wilayah Jeruklegi dan Kawunganten. Banjir di Jeruklegi juga akibat luapan sungai, sehingga kalau enggak dibarengi dengan hujan lebat di wilayah hulu, mungkin banjirnya tidak seperti itu," katanya.
Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau warga Cilacap dan sekitarnya untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor karena gangguan-gangguan yang bersifat regional tersebut berpotensi terjadi minimal selama tiga hari.
Editor: Ahmad Antoni