Calon Pemimpin Wajib Tahu, Ini 5 Rumusan Penting Kongres Sampah II di Klaten

"Apa pun eksekutif, yudikatif, mereka punya program kerja di sektor lingkungan karena saat ini sudah sangat kita butuhkan segera kita lakukan pelestarian," ujarnya.
Dia menambahkan, sesuai hasil masing-masing komisi dalam Kongres Sampah yang dihelat dua hari ini, tercetus agar pengelolaan sampah dimulai dari yang terkecil lebih dulu. Dalam hal ini, dari rumah tangga. Mengingat terbesar produk sampah dari rumah tangga.
Peserta Kongres Sampah Deden Lesmana asal Cirebon Jawa Barat mengaku kegiatan Kongres Sampah yang dihadirinya ini akan dicontohnya. Supaya nanti bisa dilakukan di wilayahnya.
"Kami dari keluarga Keraton Cirebon ingin melakukan kegiatan ini. Tidak hanya Cirebon, di Jawa Barat juga. Dengan kegiatan seperti ini masyarakat lebih merasakan bahwa sampah ada komunitasnya," kata Deden.
Sebab, mengembalikan wilayah menjadi lebih baik lagi, atau kembali gemah-ripah loh jinawi kerto raharjo adalah dambaan leluhurnya. "Kondisi sampah sudah terlalu banyak dibandingkan jumlah penduduk," ucapnya.
Perwakilan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Jateng Suyanto mengatakan Kongres Sampah ini adalah hal bagus karena para pemulung bisa mengetahui kegiatan.
"Kontribusi pemulung sangat besar. Ini terima kasih, dengan adanya Kongres Sampah. Ke depannya, bisa berkolaborasi dengan pemerintah," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni