Cerita Rakyat Jawa Tengah, Asal Usul Aksara Jawa

Raja Dewatacengkar sangat dicintai dan dihormati oleh seluruh rakyat. Pada suatu hari, seorang juru masak kerajaan tengah mempersiapkan santapan untuk raja. Namun juru masak mengalami kecelakaan, yaitu salah satu jari tangannya terkena pisau hingga terputus dan masuk kedalam masakan yang sedang dibuat.
Juru masak tidak sadar dan menghidangkannya ke raja. Makanan disantap oleh raja, dan mendapatkan pujian bahwa masakan yang dia buat sangat nikmat. Raja menanyakan daging apa yang dipakai dalam makanan itu, sang juru masak sedikit terkejut dan mengatakan bahwa sang raja tidak sengaja memakan potongan daging manusia.
Namun raja Dewatacengkar merasa ketagihan dan meminta sang juru masak untuk menggunakan daging manusia setiap harinya. Sang raja meminta patih kerajaan untuk mengorbankan rakyatnya sebagai santapan sehari hari. Akibat memakan daging manusia, sifat dan perilaku raja Dewatacengkar perlahan mulai berubah drastis.
Raja kini menjadi raja yang kejam. Banyak rakyat yang sudag menjadi korbannya. Rakyatnya menjadi sangat ketakutan dan tidak mampu melawan perintah raja, termasuk juga sang patih kerajaan. Pada saat itu, Ajisaka dan Dora tiba di kerajaan Medhangkamulan.
Ajisaka merasa aneh melihat suasana di kerajaan tersebut terlihat sepi dan sangat menyeramkan. Ajisaka kemudian menanyakan kepada seorang warga. Warga tersebut menyampaikan bahwa sang raja dari kerajaan Medhangkamulan gemar memakan daging manusia.
Editor: Ary Wahyu Wibowo