get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Penemuan Spesies Baru di Pulau Buton, Berawal Ekspedisi Kopassus TNI AD

YOGYAKARTA, iNews.id - Koordinator tim respons penyebaran virus korona (Covid-19) Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad meminta masyarakat tidak perlu panik menghadapi penyebaran Covid-19. Dia menilai, virus ini tidak seganas Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Riris Andono Ahmad menjelaskan, jika dibandingkan dengan beberapa penyakit lain yang disebabkan virus korona, seperti SARS dan MERS-Cov, Covid-19 memiliki tingkat fatalitas sekitar dua persen. Angka ini jauh lebih rendah dari SARS yang bisa mencapai 10 persen.

"Untuk itu, masyarakat tidak perlu panik. Terlebih sistem kesehatan Indonesia dinilai cukup mumpuni untuk mendeteksi dan menangani penyakit ini," ujarnya saat konferensi Pers respon Covid-19 di UGM, Selasa (3/3/2020) sore.

Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini pun menuturkan, cara penghindari paparan Covid-19 ini terbilang mudah, yakni pola hidip bersih. Salah satunya mencuci tangan hingga konsumsi makanan sehat.

"Kunci pencegahan penularan virus ini terletak pada perilaku hidup sehat yang sebenarnya telah kerap dikampanyekan sebelum kemunculan virus ini, seperti mencuci tangan, konsumsi makanan sehat, serta olahraga dan istirahat yang cukup," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Doni ini menegaskan masyarakat umum dalam kondisi sehat tidak perlu mengenakan masker. Virus ini tidak menular melalui udara secara langsung. Penularan virus terjadi melalui droplet atau cairan tubuh yang bisa terpercik pada seseorang atau pada benda-benda di sekitarnya.

Jaraknya pun 1-2 meter melalui batuk atau bersin. Karena itu, penggunaan masker diperlukan justru oleh orang yang sakit untuk mencegah percikan tersebut.

"Jadi secara umum penyakit ini lebih banyak menular melalui model penularan seperti itu. Karena itu, penyakit ini lebih efektif dicegah dengan cuci tangan dengan sabun antiseptik atau cairan pembersih tangan yang berbasis alkohol," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Bambang Agus Kironoto mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran virus korona, UGM membentuk tim respons. Satuan tugas khusus ini bertanggung jawab melindungi sivitas UGM maupun masyarakat sekitar UGM.

"Tahun lalu kami sudah meluncurkan program Health Promoting University, dan salah satu yang menjadi perhatian adalah literasi kesehatan. Karena ini menimbulkan kepanikan, UGM membentuk satgas di mana dari direktorat kemitraan dan urusan internasional, FKKMK, maupun tim HPU akan berkoordinasi," ujar Bambang.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut