Daerahnya Dibangun Rumah Pemotongan Ayam, Warga di Sragen Ini Tuntut Kejelasan
SRAGEN, iNews.id – Sejumlah warga di Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen resah terkait adanya pembangunan tempat usaha di wilayah itu. Warga semula mendengar akan dibangun pabrik naget, namun belakangan adalah rumah pemotongan ayam.
Warga mendesak digelar sosialisasi dari perusahaan yang bersangkutan. Warga menuntut kepastian dan kesepakatan karena mereka bakal terdampak langsung atas usaha tersebut.
Pada sisi lain, lokasi yang akan menjadi tempat usaha, pembangunannya telah berjalan sejak dua bulan terakhir. Lahan yang dibangun luasnya mencapai 6,2 hektare. Pembangunan diperkirakan selesai akhir tahun 2021.
“Belum ada sosialisasi untuk mengenai pemanfaatan lahan itu. Para ketua RT sudah mendapat sosialisasi dari perusahaan bahwa akan dibangun RPA,” kata Ketua RT 01, Dukuh Plosorejo, Doso Nurhuda, Rabu (9/6/2021).
Dirinya menekankan agar dilakukan lagi sosialisasi kepada warga. Sebab ada tuntutan warga yang perlu diakomodasi. Selain itu, semua kesepakatan harus ada perjanjian hitam di atas putih.
Ketua RT 02, Tukiman menyesalkan masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas. Sebab awalnya, dari kepala desa informasinya adalah pabrik naget. Namun ketika para ketua RT dikumpulkan, ternyata digunakan untuk RPA.
”Soal setuju atau tidak, pihak pabrik turun dulu dan sosialisasi pada warga langsung,” kata Tukiman.
Sebelum sosialisasi ke warga, pembangunan diminta dihentikan. Proyek kini dalam tahap pengurukan dan pemasangan tiang pancang. Menurutnya, sempat dijanjikan sosialisasi sebelum Lebaran. Namun sampai sekarang belum ada realisasi.
Kepala Desa (Kades) Pagak, Solekan menyampaikan, untuk sosialisasi akan ditindaklanjuti ke masyarakat. Pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan pihak investor. Pelaksanaan sosialisasi dalam waktu dekat untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan pabrik.
”Sosialisasi menunggu jadwal di desa,” ujar Solekan.
Mengenai informasi awal akan dibangun pabrik naget atau sosis, pihaknya hanya meneruskan dari pihak mediator pembebasan lahan.
”Seperti yang disampaikan pihak mediator, mau dibuat sosis dan naget, kami sampaikan apa adanya. Setelah sosialisasi ternyata rumah pemotongan ayam, kami sebatas itu tahunya,” ucap Solekan.
Tim konsultan pembangunan pabrik, Aris membenarkan kawasan tersebut bakal dibangun RPA. Dia menyampaikan sudah ada konfirmasi dari tim kontraktor bahwa sudah mengajak kerja warga sekitar. Selain itu tim pabrik juga sudah menemui pejabat desa.
”Istilahnya permisi dengan desa,” ujarnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo