get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan Ambulans Bawa Pasien Masuk Jurang di Boyolali, 4 Orang Luka-Luka

Frustasi 2 Tahun Nganggur akibat Pandemi, Tukang Syuting Menangis hingga Banting Kamera

Minggu, 08 Agustus 2021 - 18:04:00 WIB
Frustasi 2 Tahun Nganggur akibat Pandemi, Tukang Syuting Menangis hingga Banting Kamera
Wayoko, pelaku jasa syuting video membanting kameranya hingga rusak karena frustasi menganggur dua tahun akibat pandemi Covid-19. (iNews/Tata Rahmanta)

BOYOLALI, iNews.id – Sungguh memilukan nasib yang dialami Wayoko, pelaku jasa syuting video di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Dia begitu frustasi karena menganggur selama dua tahun akibat dampak pandemi Covid-19.

Bahkan dia melampiaskan kekesalan dengan membanting kameranya hingga rusak di pinggir jalan dekat area Bandara Adi Sumarmo Boyolali, Minggu (8/8/2021) sore.

Tidak hanya itu, dia juga menangis meraung-raung meratapi nasibnya yang sudah dua tahun tidak mendapatkan penghasilan karena tidak bekerja terdampak pandemi Covid-19. Sedangkan kameranya dijual tidak laku.

Selain Wayoko, turut pula pelaku seni lainnya ikut aksi jualan pelengkapan kerjanya.  Seperti dalang, perias manten. Mereka mengaku sudah putus asa dan tidak kuat menjalani kondisi seperti sekarang ini. Karena sejak pandemi atau dua tahun lebih sudah tidak pentas lagi.

Dalam menjual perlengkapan kerjanya, para pelaku seni juga memasang berbagai poster yang bertuliskan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Masa pandemi Covid-19 memang membuat sejumlah pelaku seni di Boyolali mulai bangkrut. Di tengah keputusasaan, mereka mulai banting setir dengan menjual perlengkapan kerjanya untuk membayar angsuran bank dan memenuhi kebutuhan hidup.

“Saya jual kamera mulai dari harga Rp3 juta, turun Rp2 juta hingga Rp500.000 tidak laku. Saya sudah tidak kuat lagi, tetap (kamera) saya banting,” kata Wayoko, jasa video syuting.

“Saya sudah nggak kuat mikir, langsung kulo (saya) banting kamera. Saya sudah dua tahun tidak kerja syuting. Saya punya angsuran bank, jadi saya jual (kamera) ini untuk bayar angsuran dan menghidupi keluarga,” katanya.

“Saya perias manten, punya baju-baju kebaya. Sudah dua tahun tidak ada job. Ada job satu dua tiga batal. Padahal kita juga butuh kebutuhan hidup sehari-hari . kebutuhan juga perlu biaya anak sekolah,” kata Margini, perias manten.

“Saya mau jual ini (baju kebaya manten). Sudah selakunya saja siapa yang mau beli silakan. Harganya murah tidak mahal karena cuma buat hidup,” katanya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut