Ibu Cantik Ini Sukses Bisnis Bakmi di Tengah Pandemi, Pelanggannya Orang Eropa hingga Arab Saudi
“Transformasi digital sudah menjadi fokus Pemerintah Jawa Tengah. Kami ingin mengajak semua industri, terutama UMKM untuk meningkatkan adopsi teknologi guna mendongkrak performa bisnis dan ekonomi daerah. Penggunaan teknologi semakin krusial di tengah situasi Covid-19 yang menghadirkan bukan saja tantangan, namun juga kesempatan baru untuk mengembangkan bisnis,” kata Ganjar.
Dia pun menghubungi beberapa para pengelola marketplace untuk dapat membantu UMKM di Jawa Tengah agar mampu berbisnis secara online. Bergotong royong untuk bisa saling berbagi ilmu dan kesempatan untuk terus sukses. Banyak pejuang lokal yang gigih dan mau untuk bertransformasi.
Ternyata Tanti telah melakukan apa yang diharapkan oleh Ganjar Pranowo melalui Bakmi Sundoro. Begitu warungnya ditutup tidak boleh berjualan secara konvensional, maka ia mengembangkan bisnis dengan berjualan secara online. Pada awalnya menggunakan sarana komunikasi di Instagram. Dalam platform itu, dirinya tertantang untuk memajang foto-foto Bakmi Sundoro yang menarik.
"Saya jadi harus belajar memasarkan produk secara online. Padahal, saya termasuk emak-emak gagap teknologi,” ujarnya sembari tertawa. Dengan bantuan sang anak, Tanti belajar memanfaatkan media sosial dan e-commerce, untuk memasarkan produknya. Perlahan, penjualan Bakmi Sundoro meningkat.
Kini, Tanti memiliki lebih dari 300 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun gudang dan reseller itu mendistribusikan dua jenis Bakmi Sundoro, yaitu bakmi frozen dan kering. Keduanya memiliki dua varian penyajian, yakni goreng dan rebus (godhog).
Selain itu, Bakmi Sundoro juga memproduksi Bumbu Masak Instan Serbaguna yang dapat digunakan untuk memasak Bakmi Jowo, Nasi Goreng, atau Magelangan.
Tanti menyebutkan dalam satu bulan, Tanti kini bisa menjual lebih dari 25.000 bungkus Bakmi Sundoro dan mengantongi omzet hingga ratusan juta rupiah.
Untuk memenuhi permintaan pasar, Tanti memberdayakan 30 karyawan yang didominasi emak-emak. Mereka berasal dari lingkungan sekitar rumah Tanti. Sekaligus mereka semua menolak untuk menyerah di tengah pandemi.
Bagi Tanti, mampu membuktikan menjual produk Bakmi Jawa Bakmi Sundoro merupakan kebanggaan dan kepuasan tersendiri sebagai pejuang lokal.
"Kita dibanjiri mi dari Korea. Maka saya tertantang untuk membanjiri pasar lokal di Indonesia dengan mie kita sendiri. Kita harus mampu menjadi raja di rumah sendiri," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni