Jenazah Ki Manteb Dimakamkan oleh Petugas Satgas Covid-19 Berpakaian APD Lengkap

KARANGANYAR, iNews.id – Proses pemakaman dalang kondang Ki Manteb Sudarsono sesuai dengan penanganan kasus Covid-19 di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jumat (2/7/2021). Jenazah Ki Manteb dimakamkan oleh petugas Satgas Covid-19 Kabupaten bersama relawan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Jenazah berangkat dari rumah duka di Dusun Sekiteran, Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan Karanganyar, pada Jumat pukul 13.00 WIB.

Baca Juga

Ki Manteb Sudarsono Wafat, Mantan Wali Kota Solo: Sosok Budayawan yang Mengedepankan Kebersamaan

Pemakaman jenazah Ki Manteb selain petugas pemakaman Satgas Covid-19 dengan mengenakan APD lengkap, dan hanya diikuti sejumlah orang dari pihak keluarga, saat mengantar ke tempat peristirahatan terakhir di Makam Keluarga Swana desa setempat.

Menurut Sekretaris Desa Doplang Ade Irawan karena Pak Manteb Sudarsono meninggal dunia dari hasil tes usap antigen dinyatakan positif Covid-19, maka pemakaman diserahkan ke Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar dan relawan.

Baca Juga

Sebelum Meninggal, Ki Manteb Sempat Memperbaiki Seperangkat Wayang Kulit di Rumah

Proses pemakaman pak Manteb, kata dia, melalui proses pemakaman kasus Covid-19, sehingga warga yang akan melayat di rumah duka dilarang. 

Baca Juga

Ki Manteb Wafat, Sujiwo Tejo: Sampeyan Wis Enak Thenguk-thenguk nang Surga

Sementara itu, Ketua Seniman Sekar Kabupaten Karanganyar Joko Dwi Suranto mengatakan Ki Manteb Sudarsono seorang maestro murni di bidang perdalangan, tetapi beliau sangat peduli dengan kesenian lain apa pun jenisnya.

"Saya yang berkesan dengan Ki Manteb, beliau tidak pilih-pilih untuk membagikan ilmunya ke seniman apa pun. Kalau bidang pedalangan baik seniman muda yang masih belajar maupun tingkat senior selalu terbuka untuk keilmuannya," kata Joko.

Baca Juga

Semasa Hidup Turut Mengajar di ISI Solo, Ki Manteb Sudarsono Sampaikan Seluruh Ilmu yang Dimiliki

“Beliau tidak pilih kasih memberikan ilmu seninya kepada orang lain demi kemajuan kesenian Jawa di Indonesia. Beliau berkomitmen apa pun yang dirasakan dan berapa bayarannya sebagai dalang akan bermain maksimal dengan kesenian wayang kulitnya,” katanya.

Editor: Ahmad Antoni