Kasus Covid-19 di Kudus Meningkat 30 Kali Lipat akibat Kerumunan Ziarah dan Syawalan
 
                 
             
                JAKARTA, iNews.id - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami lonjakan kasus aktif Covid-19 lebih dari 30 kali lipat dalam sepekan. Penyebabnya adalah kerumunan aktivitas ziarah kubur dan tradisi syawalan (kupatan) yang berlangsung tujuh hari pascalebaran.
"Kudus mengalami kenaikan kasus positif secara signifikan dalam satu minggu, yaitu naik lebih dari 30 kali lipat dari 26 kasus menjadi 929 kasus,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, saat jumpa pers, Jumat (4/6/2021).
 
                                    “Hal ini menjadikan kasus aktif di Kudus menjadi sebanyak 1.280 kasus atau 21,41 persen dari total kasus positifnya. Ini adalah angka yang cukup besar bila dibandingkan dengan kasus aktif nasional yang hanya 5,47 persen," katanya.
Menurut Wiku, kenaikan kasus positif Covid-19 ini menyebabkan lonjakan tajam keterisian tempat tidur, ruang isolasi, dan ruang ICU di rumah sakit rujukan Covid-19. Per 1 Juni 2021 saja, angka keterisiannya mencapai lebih dari 90 persen dari total tempat tidur yang ada. "Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan," ujarnya.
 
                                    Atas kenaikan kasus itu, dia bersama Ketua Satgas Covid-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI-Polri mengunjungi Kudus untuk melihat situasi terkini di sana.
Dari lawatan itu didapatkan fakta penyebab lonjakan kasus di wilyah tersebut, yakni karena kerumunan pada kegiatan ziarah kubur serta tradisi 'kupatan.'
 
                                    "Dari kunjungan tersebut didapatkan keadaan ini terjadi sebagai dampak dari adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah serta tradisi kupatan yang dilakukan oleh warga Kudus tujuh hari pascalebaran. Hal ini memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat," kata Wiku.
 
                                    "Hal ini diperparah dengan banyaknya tenaga kesehatan di sana yang saat ini tengah menderita covid-19 yaitu sebanyak 189 orang," ujarnya
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta laporan khusus penanganan Covid-19 di Kudus, pascadaerah itu mengalami lonjakan kasus.
"Khususnya beliau juga mempertanyakan, meminta laporan yang ada di Jawa Tengah yaitu Kudus. Memang Kudus akhir-akhir ini terjadi peningkatan yang luar biasa, baik dari sisi kasus konfirmasi maupun juga yang masuk rumah sakit," kata Budi usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin 31 Mei 2021.
Kasus Covid di Kudus melonjak drastis hingga menyebabkan over kapasitas rumah sakit. Keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di sana sudah mencapai di atas 90 persen. Karena itulah, pasien Covid akhirnya dirujuk ke rumah sakit lainnya di sekitar wilayah Kudus.
Editor: Ahmad Antoni
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                