JEPARA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) dalam hal ini Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) siap mengantisipasi terjadinya anomali cuaca pada September 2021 ini. Sebab itu, para petani diharapkan tidak perlu terlalu mencemaskan adanya banjir dan kekeringan terjadi secara bersamaan.
‘’Berdasarkan penjelasan dari LAPAN-BRIN, wilayah Indonesia bagian utara (sekitar wilayah ekuator ke utara) kemungkinan besar sudah memasuki musim hujan lebat pada September ini,” kata Assosiate Researcher dari Research Center Media Goup (RCMG) Dr Irwansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2021).
Polda Jateng Tangkap 15 Pelaku Transfer Dana Palsu, Kerugian Bank Capai Rp20 Miliar
“Bahkan, pada Agustus lalu BNPB mencatat telah terjadi 61 kali bencana banjir. Sedangkan Jawa dan Nusa Tenggara masih mengalami musim kemarau,’’ ujarnya.
Mencermati kondisi tersebut, doktor komunikasi publik jebolan Universitas Indonesia itu mengharapkan para petani untuk menepis kekhawatiran, karena pihak Kementerian Pertanian sejak dini telah melakukan sejumlah langkah antisipasi.
Kasus Covid-19 di 3 Wilayah Jateng Naik, Warga Diminta Tetap Waspadai Varian Delta
‘’Dari riset RCMG atas kebijakan Kementan, setidaknya ditemukan lima langkah strategis dan teknis agar para petani tidak mengalami kerugian akibat perubahan cuaca,’’ kata peneliti perubahan iklim ini.
Editor: Ahmad Antoni