Kemudahan Belanja Lewat E-Commerce Dorong Minat Konsumen pada Produk Lokal
JAKARTA, iNews.id - Minat masyarakat terhadap merek lokal terus meningkat seiring kemudahan berbelanja melalui kanal e-commerce. Bahkan penjualan produk lokal di kanal online meningkat signifikan saat pandemi.
“Kecenderungan konsumen membeli produk lokal semakin tinggi didorong beberapa faktor, di antaranya selama pandemi pemasaran online menjadi fokus para pelaku usaha produk lokal menggencarkan pemasaran dan mempromosikan di media sosial dan e-commerce, mengikuti berbagai program e-commerce, serta membuat berbagai konten yang menarik,” kata Head of High-Tech, Property & Consumer Goods MarkPlus sekaligus peneliti dalam riset, Rhesa Dwi Prabowo, Kamis (14/10/2021).
Dikatakannya, survei melalui penelitian kualitatif dengan kuesioner terstruktur mengungkap terdapat peningkatan penjualan produk lokal di kanal online secara signifikan. Meski terdapat angka kenaikan yang fantastis, namun baru 18 persen UMKM di Indonesia yang sudah beradaptasi dengan platform penjualan digital.
Di tengah maraknya globalisasi, persaingan dagang merek lokal dengan merek global semakin kompetitif. Kemudahan bertransaksi digital juga menjadi pendorong mudahnya konsumen berbelanja tanpa melihat batasan ruang dan waktu.
“Selain itu, pelaku usaha juga selalu berinovasi terhadap produknya dengan melakukan pembaharuan model, desain, variasi produk, serta mulai menjual produk yang dibutuhkan saat pandemi, seperti masker. Pelaku usaha juga kerap membuat promo,menawarkan sampel produk kepada pembeli, bahkan garansi,” katanya.
Dari sudut pandang pemerintah, dukungan yang dilakukan oleh e-commerce untuk pengembangan produk lokal adalah melalui pelatihan dan pendampingan, serta edukasi terhadap produk lokal.
Dari hasil survei, ada lima produk lokal favorit konsumen e-commerce Indonesia, yaitu fesyen 63,8 persen, makanan dan minuman 49,4 persen produk rumah tangga 48,2 persen, mainan dan hobi 40,6 persen, serta produk ibu dan bayi 36,2 persen.
Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Tubagus Fiki Chikara Satari mengatakan, target pemerintah pada tahun 2040, yaitu 30 juta UKM akan onboarding untuk digitalisasi.
Hal ini kemudian ditindaklanjuti Kemenkop UKM dengan menggelar beragam program kemitraan dan pendampingan yang melibatkan universitas, asosiasi, online delivery platform, serta jejaring ritel termasuk e-commerce.
“Strategi kita mengkonsolidasi usaha mikro ini adalah dengan mendorong UKM dan juga industri usaha besar agar menjadi mitra, konsolidator, dan aggregator,” ujarnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo