Kena PHK saat Pandemi, Pria Asal Magelang Ini Malah Sukses Jadi Eksportir Ubi Madu
Setelah ngobrol dengan temannya yang memiliki pengalaman ekspor ubi, dirinya tertarik menanam ubi dan diekspor sendiri. Awal bertanam, dirinya belajar dari petani setempat, serta sosial media.
Baginya, pengaruh sosial media apabila digunakan secara positif bakal sangat berguna. Saat ini, lahan yang dikelola untuk ditanami ubi madu luasnya sekitar 3 hektare. Dirinya juga menanam cabai dan sayur holtikultura. Hasil panen cabai dikirim ke daerah Sumatera, dan sayuran dijual ke konsumen door to door, dan pengepul.
Para petani di desanya turut tertarik menanam ubi dan bermitra dengan dirinya karena potensinya sangat menjanjikan. Sebab hasil panen bisa diekspor sendiri ke Singapura. Kerja sama dengan petani menggunakan sistem bagi hasil.
Para petani sangat berminat karena mereka bisa sambil melakukan pekerjaan lain. Mereka tinggal terima beres, karena lahan dirinya yang mengerjakan.
Dikatakannya, perawatan ubi madu sangat mudah karena dari tahap pengolahan lahan ditraktor, dicangkul, dan penanaman. Setelah 1 bulan, selanjutnya dilakukan pendangiran, yakni membalikkan tanaman agar tidak merambat ke yang lain.
Tanaman ubi madu tidak menggunakan pupuk kimia. Sebab tanah merupakan bekas tanaman padi, sehingga banyak jeraminya yang bisa menjadi pupuk yang kandungannya mencukupi untuk kebutuhan tanah.
Editor: Ary Wahyu Wibowo