Keren, UKM di Karanganyar Ini Suplai Sparepart ke Sejumlah Perusahaan Besar
“Kami mengikuti berbagai program pelatihan dan pendampingan, yaitu manajemen, produksi, keuangan dan pemasaran. Kami juga dijembatani untuk mengajukan KUR (kredit usaha rakyat) perbankan pada program fasilitas pembiayaan,” ucapnya.
Sejak tahun 2019, pihaknya juga diperkenalkan dengan YPTI selaku ayah angkat dan sampai sekarang masih diberi order.
Setelah mendapat pembinaan dari YDBA, pihaknya juga masuk komunitas yang semula baru tujuh UKM dan kini berkembang menjadi 13 UKM. Dalam komunitas saling mengisi dan memberi bantuan, serta support pekerjaan.
Sejak mendapat pendampingan, terdapat peningkatan usaha, mulai dari kemudahan mencari barang, hingga pengguna jasa dari luar. Sementara sebelum ada pendampingan, pengguna jasa baru sebatas lokal dari Solo saja.
Pihaknya kini telah memiliki 12 karyawan dari semula 4 orang. Mesin yang semula baru satu, kini telah bertambah menjadi lima. Selama tiga tahun pendampingan, perkembangan yang paling dirasakan adalah pendapatan usaha.

“Sebelum pembinaan kami baru dua mesin, omzetnya baru Rp150 juta per bulan. Setelah ada pembinaan, kami mulai menambah mesin dan omzet sekarang sekitar Rp300 juta,” ucapnya.
Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Sigit P Kumala mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan sampai ke level mandiri. Selain pembinaan, pihaknya juga mencarikan pasar untuk UKM yang dibina.
Editor: Ary Wahyu Wibowo