Kisah Pilu Guru Swasta di Grobogan, 30 Tahun Mengajar Belum Diangkat PPPK

Dia berharap yang sudah PG1 dapat penempatan di tahun 2023, semuanya tanpa terkecuali. Tapi sampai sekarang belum ada kabar, padahal sudah audiensi di DPRD, Dinas Pendidikan dan BKPPD Kabupaten Grobogan, tapi belum ada kepastian kapan diangkat dan lolos untuk penempatan P3K.
“Saya berharap karena usia sudah tua, berilah kesempatan bagi guru-guru swasta yang mengabdi puluhan tahun bisa merasakan apa itu ASN. Kita kan juga bersama-sama ikut mencerdaskan anak bangsa tapi kenapa dianaktirikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunitas Guru Swasta Lulus PG P1 (FKGSLP) Kabupaten Grobogan Mahmudi berharap 168 guru swasta yang sudah lolos P1 di tahun 2021 bisa diangkat.
Dia berharap di tahun 2023 dengan jumlah kuota formasi yang lebih besar itu mendapatkan formasi di tahun ini tanpa harus menggeser guru-guru negeri dan tanpa ada diskriminasi dari sekolah swasta maupun negeri.
“Kami juga paham dengan Permenpan 20 yang kemarin sudah disampaikan atau dirilis tahun 2022 bahwa kami akan mendapatkan jatah setelah guru negeri mendapatkan penempatan,” kata Mahmudi.
“Ketika di tahun 2022 guru negeri sudah mendapatkan penempatan, maka kami akan tetap menunggu jatah berikutnya yaitu guru swasta di periode tahun ini,” katanya.
Perlu diketahui bahwa di tahun 2022 ini sebanyak 168 guru swasta tidak mendapatkan formasi. Karena di tahun 2022 hanya yang diakumulasi dan mendapatkan penempatan adalah guru negeri, sebanyak 1.270 orang.
Sisanya sekitar 168 yang belum mendapatkan penempatan yaitu guru swasta, padahal dari 1.436 itu adalah sama-sama merupakan kategori P1 (prioritas pertama).
Editor: Ahmad Antoni