Kisah Sukses Warga Grobogan Daur Ulang Kain Perca, Berdayakan Ratusan Pengangguran

“Kain dipilih bersama-sama kemudian ditimbangi terus dibawa pulang. Setelah itu balik lagi ditimbangi. Prosesnya diolah di rumah,” kata Nur Saidah, perajin limbah kain perca.
Setelah limbah perca dipisahkan, warga kemudian membawanya ke rumah Rojikin untuk ditimbang. Setiap satu kilo kain perca, warga harus membayar atau membeli seharga Rp10.000.
Setelah ditimbang dan dibayar, kain perca yang sudah dipilih ini kemudian dibawa pulang kembali untuk dibuat berbagai macam kreasi produk kain perca.
Aisyah, salah satu penjahit kain perca mengaku roda perekonomian keluarganya semakin meningkat setelah ikut dalam pengolahan limbah perca.
“Dengan bermodalkan uang pinjaman saya membeli sebuah mesin jahit untuk modal usaha. Ide pembuatan tas dari kain perca ini muncul secara otodidak dan hasilnya memuaskan,” kata Aisyah, perajin limbah kain perca.
Editor: Ahmad Antoni