Kunjungi Ponpes Al-Maghfur Demak, Atikoh Ganjar Disambut Lantunan Selawat

Atikoh menyampaikan, keberadaannya yang berbeda dengan Ganjar dan Alam untuk menyerap aspirasi rakyat. "Jadi, kita memang dipisah-pisah, untuk silaturahmi dengan masyarakat, sehingga makin banyak aspirasi yang bisa kami list bersama. Kita daftar aspirasinya apa saja yang ada di masyarakat," katanya.
Pengajian kemudian dilanjutkan setelah Atikoh selesai berbicara. Atikoh sebelumnya mengajak jamaah untuk melantunkan selawat yakni Selawat Thibbil Qulub, dan Allahul Kahfi.
Atikoh tampak fasih mengikuti para ibu-ibu yang melantunkan selawat dengan sesekali menggoyangkan badan ke kiri dan kanan dalam posisi duduk.
"Saya kebetulan sama Bu Nyai Azizah kan sudah kenal lama sekali, beliau itu sering sekali mengisi pengajian dan saya sering lah ikut pengajian beliau ketika masih di Jawa Tengah," ucapnya.
Atikoh datang setelah menerima kabar dari Nyai Umi Azizah bahwa ada pengajian rutin yang bertepatan dengan kegiatannya di Semarang.
"Kemarin menginformasikan kalau majelis zikirnya beliau itu mau ada istighosah. Saya hitung-hitung waktunya oh ternyata bisa, jadi saya ke sini sekalian silaturahmi minta doa restu, ya minta didoakan lah sekalian temu kangen. Senang sekali," katanya.
Usai ikut pengajian di Ponpes Al Maghfur, Atikoh kemudian menyempatkan mampir ziarah ke makam KH Abdurrahman bin Qosidil Haq dan masyayikh di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak.
Editor: Kurnia Illahi