Mantap, Bulog Diminta Serap 15.000 Ton Gabah Petani Karanganyar
KARANGANYAR - Gudang Bulog Triyagan ditargetkan menyerap 15.000 ton gabah kering panen (GKP) dari petani di Kabupaten Karanganyar. Nilainya sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) Rp4.200 per kilogram.
Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar, Budi Sutrisno mengatakan, Bulog diminta bergerak cepat agar tidak kalah dengan pedagang dari Pantura. Pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Bulog Subdivre Surakarta untuk target menyerap 15.000 GKP.
"Peluang Bulog memenuhi target ada, tiga kecamatan sentra produksi padi di Karanganyar baru mulai panen. Yakni Kecamatan Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkramat. Kalau Bulog kurang cepat, nanti pembeli dari Pantura masuk ke Karanganyar. Demak (pembeli) itu luar biasa, kalau tahu Kebakkramat mulai panen mereka datang, " kata Budi Sutrisno saat panen di Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (26/3/2021).
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada semua pihak, termasuk penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk menyosialisasikan informasi serapan Bulog kepada kelompok tani atau petani di Karanganyar.
Sehingga petani tidak menjual hasil panen di bawah standar. Sementara, informasi serapan gabah oleh Bulog menjadi angin segar bagi petani. Pasalnya, harga gabah sempat turun hingga angka Rp3.500 per kilogram.
"Baru pertama dibeli Bulog, karena kemarin harganya sempat anjlok. Karena hujan dan wacana impor beras membuat gejolak,” kata Sunarmanto, ketua Gapoktan Desa Gaum.
Harga gabah semula Rp3.500 per kilogram. Setelah itu naik Rp3.700 per kilogram dan terus membaik setelah cuaca mulai cerah. Saat ini, kalangan tengkulak berani membeli Rp4.000 per kilogram.
Kepala Gudang Bulog Triyagan Tri Aswarno mengaku optimis dapat memenuhi target penyerapan gabah petani.
"Sesuai MoU kami 15.000 ton, sisa panen Maret - April. Saat ini baru 70 ton dari Kecamatan Matesih, Tasikmadu, dan Jaten. Hasilnya, kemarin di Matesih kadar airnya bagus, ini tadi (Desa Gaum) ada yang lebih dari 25℅, mungkin karena panennya pagi. Kalau panen di atas pukul 12.00 WIB biasanya baik," jelas Tri Aswarno.
Untuk syarat dapat diserap Bulog dengan nilai HPP, gabah petani maksimal memiliki kadar air 25% dan kadar hampa atau kotoran 10%. Bila tidak sesuai dengan persyaratan tersebut, nantinya ada rafaksi (pemotongan) harga yang jatuhnya di kisaran Rp4.000 sampai Rp4.200 per kilogram.
Bila ingin diserap atau dibeli Bulog, petani bisa melalui penyuluh pertanian lapangan atau Dinas Pertanian setempat. Petani bisa juga langsung mendatangi Gudang Bulog dengan membawa hasil panennya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo