Mendagri Tito Karnavian Luncurkan Relawan RedKar Berseragam Merah Api

Menurutnya, ukuran universal yang dipakai oleh masyarakat di dalam menilai petugas Damkar bukanlah soal hebat tidak hebatnya di saat bertugas menangani bencana kebakaran, tetapi “terlatih” atau tidak. Penguasaan teknis lapangan penanggulangan kobaran api dan kualifikasi fungsi penyelamatan merupakan hal yang mutlak diperhatikan.
”Juga kesigapan, militansi keberanian menembus bahaya dengan kalkulasi yang cermat adalah hal-hal yang dibutuhkan dan hanya didapat lewat pelatihan yang terus menerus,” tutur dia.
Tito menambahkan, pandangan tentang fungsi Korps Damkar di Indonesia hanya menonjol dalam fungsi pemadaman api. Ini tercermin dari seragam khas dan mobil pemadam kebakaran. Padahal, fungsi kedua yang diemban Korps Damkar yaitu penyelamatan atau pertolongan masyarakat di tengah bencana juga tak kalah penting.
Pandangan tentang fungsi kedua tampak agak tertinggal dan redup di benak masyarakat bila menyangkut Korps Damkar. Bila dibandingkan dengan Amerika, fungsi penyelamatan dari Korps Damkar di sana sangat menonjol atau dominan.
Bahkan, kata Tito, masyarakat Amerika sangat percaya akan keberadaan fungsi pertolongan dan penyelamatan yang diberikan oleh petugas Damkar. Dengan demikian bila mereka membutuhkan pertolongan, mereka langsung mengkontak petugas Damkar setempat selaku “rescue team”.
“Saya ingin fungsi penyelamatan atau pertolongan Korps Damkar terhadap masyarakat yang mengalami musibah entah itu kecelakan bersifat domestik seperti banjir, longsor atau lainnya juga ditingkatkan,” tutur birokrat kelahiran Palembang, Sumatera Selatan ini.
Pendeknya, Damkar jangan hanya pintar memadamkan api, tetapi juga piawai menyelamatkan warga yang terkena musibah bencana.
Upacara HUT ke-101 Korps Damkar dihadiri sekitar 2.000 petugas Korps Pemadam Kebakaran dari 47 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Turut hadir Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Bantul Suharsono, dan Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar.
Hadir pula, Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo, Plt Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bachtiar serta Dirjen Administrasi Wilayah Kemendagri Eko Subowo.
Editor: Zen Teguh