Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan: "Barang siapa menghidupkan malam pertama dari bulan Rajab, maka hatinya tidak mati dikala matinya hati orang lain. Dan Allah mencurahkan kebaikan di atas kepalanya banyak-banyak, dan dia keluar dari dosa-dosanya seperti saat baru dilahirkan oleh ibunya, dan dia memberi syafaat kepada 70 ribu orang yang berdosa yang harusnya masuk neraka." (Lubbul Albab, Maulana Tajul Arifin) (A'rojiyah).
Berikut keutamaan Puasa Rajab 10 hari berturut-turut:
Puasa 1 hari: Akan mendapat ridha Allah.
Puasa 2 hari: Akan mendapat kemuliaan yang tidak habis disebutkan oleh penghuni langit dan bumi.
Puasa 3 hari: Akan diselamatkan dari bencana dunia dan azab akhirat, penyakit gila, kusta, dan fitnah dajjal.
Puasa 7 hari: Tujuh pintu jahannam akan ditutup untuknya.
Puasa 8 hari: Delapan pintu surga akan dibuka untuknya.
Puasa 10 hari: Segala sesuatu yang dimintanya akan Allah kabulkan.
Dilansir dari laman PISS-KTB, Ditegaskan oleh Imam Suyuthi dalam kitab al-Haawi lil Fataawi bahwa hadis-hadis tentang keutamaan dan kekhususan puasa Rajab tersebut terkategori dha'if (lemah atau kurang kuat).
Namun dalam tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah sebagaimana biasa diamalkan para ulama generasi salaf yang saleh telah bersepakat mengamalkan hadis dha’if dalam konteks fada’il al-a’mal (amal- amal utama).
Syaikhul Islam al-Imam al-Hafidz al- ‘Iraqi dalam al-Tabshirah wa al- tadzkirah mengatakan : “Adapun hadis dha’if yang tidak maudhu’ (palsu), maka para ulama telah memperbolehkan mempermudah dalam sanad dan periwayatannya tanpa menjelaskan kedha’ifannya, apabila hadis itu tidak berkaitan dengan hukum dan akidah, akan tetapi berkaitan dengan targhib (motivasi ibadah) dan tarhib (peringatan) seperti nasehat, kisah-kisah, fadha’il al-a’mal dan lain- lain.”
Dilansir dari Buku Rajab Keutamaan dan Hukumnya karya Ahmad Zarkasih, Jumhur ulama umat ini menghukumi bahwa puasa Rajab itu termasuk ke dalam kelompokpuasa-puasa sunnah yang tentunya jika dikerjakan ada pahala yang diperoleh, dan tidak ada tanggungan dosa jika ditinggalkan.
Editor: Kastolani Marzuki