Penyelesaian Kawasan Kumuh di Solo Ditargetkan Tuntas Tahun 2022

SOLO, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan penyelesaian kawasan kumuh di Solo tetap berlanjut. Program yang dijalankan ditargetkan selesai tahun 2022.
"Ini kunjungan saya dari tindak lanjut kunjungan sebelumnya. Untuk memastikan program kemarin yang jadi komitmen Solo tetap berlanjut," kata Muhadjir Effendy di Solo, Rabu (27/10/2021).
Ia mengatakan, salah satu yang dilakukan adalah pelaksanaan program rehabilitasi permukiman kumuh di Kota Solo yang sudah berjalan.
"Kami harapkan tahun 2022 sudah selesai semua, karena itu kami kumpulkan semua sumber dana dari berbagai lini untuk menyelesaikan secara keroyokan. Saya sudah menyanggupi beberapa yang sudah saya percepat, termasuk membantu mencarikan sumber dari CSR untuk pembangunan layak huni yang tidak bisa didanai dari kementerian terkait termasuk PUPR karena jumlahnya banyak," katanya.
Untuk penyediaan fasilitas umum, akan dikomunikasikan dengan kementerian dan lembaga lain.
"Solo harus jadi model, yang nanti kami harapkan jadi prototype penyelesaian kawasan kumuh di perkotaan yang lain. Sejauh ini ada beberapa kota yang jadi agenda dari Kementerian Koordinator PMK," katanya.
Ia mengatakan, untuk di Jawa Tengah belum ada yang menjadi objek pelaksanaan program tersebut, kecuali di Kota Solo.
"Yang sudah Jawa Barat ada di Sukabumi, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Bangka Belitung. Kemarin saya juga sudah berkunjung ke Kendari," katanya.
Sementara itu, program tersebut merupakan bagian dari upaya penanganan kemiskinan di Indonesia.
"Lebih spesifik lagi kemiskinan ekstrem, kemiskinan ekstrem ini 70 persen itu berada di wilayah kantong. Maka penyelesaiannya harus pendekatan ekosistem, pendekatan lingkungan. Tidak bisa secara parsial orang per orang," katanya.
Ia mengatakan rata-rata yang terjadi di kantong kemiskinan tersebut adalah rumah tidak layak huni, daerah kumuh, sanitasi jelek, dan langka air bersih.
"Karena ini pendekatannya tidak mungkin tanpa perbaikan lingkungan seperti yang dilakukan oleh Pemkot Solo," katanya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan terkait program tersebut masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Tahun ini 250 rumah selesai, PR-nya masih banyak dan harapannya tahun 2023 selesai. Targetnya harus mendekati nol persen," katanya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo