get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga: Raja Keraton Agung Sejagat Mantan Sekretaris Desa

Polisi Dalami Motif Pendirian Keraton Agung Sejagat di Purworejo

Selasa, 14 Januari 2020 - 16:16:00 WIB
Polisi Dalami Motif Pendirian Keraton Agung Sejagat di Purworejo
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat (Foto: Istimewa)

SEMARANG, iNews.id - Kepolisian masih mendalami motif di balik berdirinya Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Saat ini, penyidik mencari data-data terkait keraton pimpinan Totok Santosa Hadiningrat tersebut.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menegaskan penting untuk mengetahui motif pendirian Keraton Agung Sejagat ini.

"Kami ingin mengetahui motif apa di balik deklarasi kraton tersebut," kata Rycko di Semarang, Selasa (14/1/2020).

BACA JUGA: Warga Akui Ada Ritual Tengah Malam di Keraton Agung Sejagat Purworejo

Menurut dia, pengumpulan data berkaitan dengan profil sekaligus aspek legalitasnya.

"Negara kita adalah negara hukum. Pertama-tama kita akan mempelajari aspek legalitas," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya pada Jumat (10/1/2020).

Keraton Agung Sejagat, dipimpin Totok Santosa Hadiningrat alias Sinuhun dan istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu dengan nama asli Dyah Gitarja.

Berdasarkan informasi, pengikut dari Keraton Agung Sejagat ini mencapai sekitar 450 orang.

BACA JUGA: Warga: Raja Keraton Agung Sejagat Mantan Sekretaris Desa

Penasihat Keraton Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Dia mengatakan Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018.

Perjanjian 500 tahun tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan Portugis sebagai wakil orang Barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka tahun 1518

Joyodiningrat menyampaikan dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka berakhir pula dominasi kekuasaan Barat mengontrol dunia yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II. Kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit selaku Dinasti Sanjaya dan Syailendra.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut