get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejumlah Orang Telah Dipanggil Polisi terkait Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny, Siapa Saja?  

Polisi Ini Ajari Anak-Anak Difabel di Blora Membatik Ecoprint

Rabu, 17 Februari 2021 - 23:13:00 WIB
Polisi Ini Ajari Anak-Anak Difabel di Blora Membatik Ecoprint
Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo saat mengajari anak difabel membatik ecoprint. Foto: iNews/Heri Purnomo

BLORA, iNews.id – Sosok Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo sangat akrab dengan anak-anak di Yayasan Disabilitas Insan Mandiri, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Meskipun tugasnya padat sebagai polisi, ia masih bisa menyempatkan diri mengajari anak-anak difabel membatik ecoprint.

Kesibukan mengajari anak difabel membatik ecoprint, dilakukan ketika pulang dinas. Kegiatan dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu. Bripka Puguh harus menempuh jarak sekitar 36 kilometer dari rumahnya di Kecamatan Jepon, Blora, menuju lokasi mengajar di Yayasan Insan Mandiri. 

"Pertama kali anak-anak takut, namun akhirnya mereka terbiasa. Intinya harus sabar, sejak awal sudah saya niatkan untuk mengabdi,” kata Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo yang berdinas di Satlantas Polres Blora, Rabu (17/2/2021).

Sosoknya kini, benar-benar menjadi polisi sahabat bagi anak difabel untuk belajar bersama. Dengan fasilitas dan dana yang minim, Bripka Puguh rela merogoh kocek sendiri.Inovasi yang diajarkannya adalah membatik Ecoprint. 

Yakni tehnik membuat pola membatik di atas kain dengan bahan alami, termasuk proses pewarnaannya. Bahannya mudah didapat karena dari dedaunan guna membuat motif yang indah. 

Seperti daun jati, kersen, jarak merah, singkong, ketela, dan kamboja. Sedangkan untuk pewarnaan, juga dari pewarna alami dari bahan baku kayu secang, akar mengkudu dan kulit mahoni.

Dijelaskannya, hal yang paling sulit adalah saat mengajarkan tehnik tersebut kepada anak tuna netra. Sehingga diakui butuh bimbingan ekstra. Tehnik ecoprint sengaja dipilih, harapannya bisa menjadi bekal mereka kelak saat dewasa. 

Selain mengajarkan tehnik ecoprint kepada anak disabilitas, ia juga mengajari orangtuanya dengan tehnik yang berbeda. Jika anak diajari ecoprint dengan tehnik founding, maka ibunya diajari dengan metode kukus. 

"Saat para orang tua menunggu anaknya, mereka juga mendapatkan pelatihan. Harapannya semoga bermanfaat, paling tidak bisa menambah pengalaman,” ucapnya. 

Bripka Puguh bersama anak-anak disabilitas memiliki punya ecoprint presisi. Artinya dipres dari segala sisi, karena proses pembuatannya dengan menekan dari semua sisi. Sementara, Yayasan Disabilitas Insan Mandiri Blora Selatan, hingga kini telah mempunyai 80 anak asuh berkebutuhan khusus.

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut