Potret Taman Literasi Bulusan, Dulu Lahan Kosong dan Horor Kini Jadi Ruang Publik
SEMARANG, iNews.id – Taman Literasi di wilayah RT 4 RW 5 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dulunya adalah lahan kosong penuh rumput liar hingga tumpukan sampah. Bahkan di lahan seluas sekitar 200 meter persegi ini tak jarang muncul ular.
Yang menyeramkan, lahan yang sempat diberi nama Lapangan Merdeka oleh warga setempat ini juga muncul ‘penampakan’. Namun seiring berjalannya waktu, lapangan Merdeka kini berubah menjadi Taman Literasi yang bisa dinikmati warga dari anak-anak hingga orang tua dari beragam profesi.
“Saya tinggal di Bulusan Selatan sejak tahun 1997, namun sebelumnya permukiman di daerah Korpri ini sudah ada sejak 1995. Kondisinya masih banyak tegalan (lahan) yang kosong. Di perumahan Korpri ini hanya ada beberapa orang yang menempati, karena waktu itu Undip belum pindah ke Tembalang,” kata Agus Purwoko Jati, salah satu sesepuh di RT 4 RW 5 Bulusan, Rabu (22/3).
Dia mengungkapkan, setelah waktu berjalan permukiman bertambah banyak, kemudian Undip berkembang hingga banyak pembangunan lahan-lahan di luar Korpri. Situasi kondisi di jalan Bulusan Selatan ini juga semakin banyak penghuninya.
“Kebetulan di depan rumah saya ini dulu masih tegalan yang cukup luas ditanami kacang, tanaman keras dan sebagainya. Kebetulan di Korpri tidak punya fasum. Masyarakat banyak mengharapkan ada fasum,” katanya.
Menurutnya, aktivitas warga untuk berkegiatan sosial semakin tinggi, namun kekurangan fasilitas umum (fasum). Sehingga ada inisiatif dari warga dan pengurus RT untuk memanfaatkan ruang-ruang yang masih kosong untuk aktivitas sosial dan kebersamaan.
“Kini syukur alhamdulillah dari inisiatif warga yang ditampung Pak RT terwujudlah sebuah ruang publik yang diharapkan oleh warga. Walaupun luasnya tak begitu luas kurang lebih 200 meter persegi, tapi sudah cukup untuk membuat warga senang sekali,” ujar Agus.
Editor: Ahmad Antoni