Rangkaian Adat Jawa Warnai Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Ini Maknanya

Tumpeng bisa jadi sudah banyak dikenal di Indonesia. Nasi yang dibentuk kerucut ini populer disajikan saat momen-momen besar sebuah keluarga.
Tumpeng merupakan sajian nasi berbentuk kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditata mengelilingi di atas nampan bulat yang terbuat dari anyaman bambu.
Dalam ritual Jawa, tumpeng identik dengan simbol kemakmuran dan kesejahteraan karena bentuknya menyerupai gunung. Prosesi pemotongan tumpeng akan dilakukan oleh ayah dan ibu dengan mengambil bagian puncak tumpeng dan lauk pauknya.
Ritual ini boleh jadi menjadi yang paling mengharukan bagi orang tua mempelai. Dalam dulangan pungkasan, dilakukan prosesi suapan terakhir oleh ayah dan ibu kepada calon pengantin.
Ini menjadi tanda tanggung jawab terakhir dari orang tua kepada anaknya yang akan menikah. Sangat lumrah jika di saat ini, seorang ayah mengingat kembali putra atau putri kecil yang duduk di sampingnya, kini sudah dewasa, dan harus dia lepas.
Momen ini mungkin kerap terlewatkan dari perhatian orang di luar lingkaran keluarga terdekat pengantin, yaitu menanamkan potongan rambut kedua calon mempelai. Ini dimaksudkan agar segala hal buruk dijauhkan dari rumah tangga kedua anaknya.
Setelahnya akan dilanjutkan dengan pelepasan ayam jantan hitam yang menandai kedua orang tua telah mengikhlaskan anaknya hidup mandiri bagaikan seekor ayam yang sudah dapat mencari makanan sendiri.
Arti kata midodareni sendiri adalah bidadari, sehingga harapan dari ritual malam sebelum melepas masa lajang adalah sang pengantin wanita akan terlihat cantik esok harinya bak bidadari dari surga.
Pada malam ini, pengantin wanita akan ditemani oleh pihak keluarga saja dan dilarang bertemu oleh calon suaminya karena ia akan menerima nasehat-nasehat yang berkaitan dengan pernikahan.
Editor: Rizky Agustian