Rangkaian Adat Jawa Warnai Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Ini Maknanya

Setelah kedua pengantin duduk di kursi pelaminan, akan dilangsungkan ritual menimbang anak sendiri dan anak menantu oleh ayah pengantin wanita dengan cara memangku kedua mempelai. Kemudian, ibu pengantin akan naik ke atas panggung untuk menanyakan kepada sang ayah, siapa yang lebih berat di antara mereka.
Kemudian, ayah akan menjawabnya jika keduanya sama beratnya. Dengan percakapan ini, diharapkan kedua anak mengetahui tidak ada perbedaan kasih sayang bagi mereka.
Secara harfiah, rujak degan adalah minuman yang terbuat dari serutan kelapa muda. Tradisi minum air kelapa ini dilakukan secara bergilir dalam satu gelas untuk satu keluarga.
Dimulai dari sang bapak untuk diteruskan kepada sang ibu, sehingga diberikan kepada kedua pasang pengantin. Air kelapa dilambangkan sebagai air suci yang dapat membersihkan rohani seluruh anggota keluarga.
Ritual ini dilakukan oleh pengantin pria yang mengucurkan uang logam beserta kebutuhan pokok seperti beras dan biji-bijian kepada sang istri. Ritual ini sebagai simbol akan bertanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada keluarga.
Ada pun ritual saling menyuapi sebanyak tiga kali sebagai simbol kedua pasangan akan selalu menolong satu sama lain dan juga saling memadu kasih hingga tua.
Seluruh prosesi upacara dalam adat Jawa akan diakhiri dengan acara sungkeman, yaitu berlutut di depan kedua orang tua masing-masing mempelai sebagai bentuk penghormatan karena telah membesarkan mereka hingga akhirnya dapat menjalani kehidupan baru bersama pasangan.
Itu lah seluruh prosesi pernikahan adat Jawa beserta makna-makna tersiratnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, maka kedua pasangan pengantin telah direstui pernikahannya jika sukses melewati tiap tahapan-tahapan dari prosesi hajatan hingga puncak.
Editor: Rizky Agustian