Sosok Kopda Muslimin di Mata Tetangga dan Kerabat: Dikenal Baik dan Murah Senyum
Sementara, Ketua RT 2 RW 1 Kelurahan Trompo, Abidin mengatakan Muslimin memang jarang pulang. “Sejak pandemi Covid-19, Muslimin jarang menjenguk orang tuanya baik seorang diri atau bersama keluarganya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kopda Muslimin otak penembakan istrinya di Semarang ditemukan meninggal dunia di kamar belakang rumah orang tuanya di Kendal pada Kamis (28/7) pagi.
Saat itu, Kopda Muslimin mengeluh pusing dan muntah-muntah usai bertemu orangtuanya untuk meminta maaf atas kasus yang menimpa dirinya.
Hasil autopsi di RS Bhayangkara Semarang menyebut kematian Kopda Muslimin akibat keracunan. Usai autopsi, jenazah Kopda Muslimin langsung dimakamkan di pemakaman umum, tidak jauh dari rumah orang tuanya.
Editor: Ahmad Antoni