Terkuak, Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Pemalang Ternyata Dibunuh, Pelaku Ditangkap

SEMARANG, iNews.id – Mayat perempuan berseragam pramuka berinisial RI (20) yang ditemukan di sungai area tambak Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang ternyata korban pembunuhan. Pelaku pembunuhan berinisial AM (26) sudah ditangkap.

Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan AM (26) merupakan warga Desa Sidorejo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Pengungkapan kasus ini dilakukan Polres Pemalang dibackup Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng.

Fakta Baru Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Pemalang, Tak Ada Tanda Kekerasan Seksual

“Dia diduga melakukan tindak pidana pembunuhan atau pencurian dengan kekerasan kepada korban,” kata Kombes Satake Bayu pada keterangan tertulisnya, Senin (25/9/2023).

Satake Bayu menyebutkan tersangka kenal dengan korban melalui media sosial. Namun, saat berkenalan tersangka menggunakan nama dan foto profil palsu, tidak sesuai dengan identitasnya.

Terungkap, Ini Penyebab Kematian Perempuan Berseragam Pramuka di Pemalang

“Mereka kemudian intens berkomunikasi (di medsos). Tersangka sering mengirim pesan kepada korban untuk mengajak bertemu. Mereka kemudian membuat janji bertemu di Comal (Pemalang) setelah korban selesai bekerja di sebuah rumah makan, bertemu pada Minggu (20/8/2023) malam,” katanya.

Setelah bertemu, tersangka mengajak korban jalan-jalan menggunakan sepeda motor milik korban hingga dibawa ke sebuah perkebunan di Desa Sidorejo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Di situlah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan terjadi.

Kasus Temuan Mayat Berseragam Pramuka di Pemalang Terungkap, Rika Indriyani Warga Bulakpelem

Tersangka saat itu memakai masker. Korban sempat meminta tersangka membuka masker, namun tersangka menolak. Dia takut wajah aslinya terungkap, tidak sesuai dengan foto profil medsosnya.

Di lokasi itu, tersangka mencekik leher korban hingga tewas. Tersangka sempat berniat melakukan perbuatan asusila kepada korban, namun urung dilakukan setelah melihat kondisi korban.

Editor: Nani Suherni