Pemerintah Kabupaten Banyumas saat ini masih mempunyai pekerjaan rumah (PR) berupa permasalahan sampah yang harus dapat diselesaikan pada tahun 2022.
PR tersebut sangat mungkin dapat diselesaikan karena pihaknya dalam membudidayakan maggot membutuhkan sampah organik sebesar 5 ton per hari.
Bahkan, sekarang sedang membuat tempat pembudidayaan maggot di desa tetangga yang diprediksi mampu menyerap sampah hingga 10 ton per hari."Potensi sampah di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan sekitar 150 ton per hari," katanya.
Dalam mengekspor maggot banyak kriteria yang harus dipenuhi, salah satunya benar-benar bebas dari sampah anorganik, Arky akhirnya memutuskan untuk konsentrasi pasar lokal dengan mengejar kadar protein 30-35 persen. "Itu masih bisa masuk pasar lokal," katanya.
Dari sekian banyak perusahaan yang dimilikinya, bisnis maggot dalam jangka panjang paling potensial jika dibandingkan usaha lainnya.
Sementara alasan untuk memilih pasar lokal, dia mengatakan ketika produk maggot makin banyak terserap pasar lokal, untuk mengedukasi pengguna akan makin mudah.
Selain itu, potensi pasar makin nyata dan akhirnya orang bisa berlomba-lomba membudidayakan maggot, sehingga dapat menyelesaikan masalah sampah.
"Kalau bicara ekspor, pembudidaya skala kecil akan putus asa lebih dulu karena mereka pasti berpikir harus punya perizinan, jaringan, dan sebagainya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait