get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilu! 4 Gadis di Medan Diperkosa Ayah, Paman dan Kakek, 2 di Antaranya Hamil

5 Fakta Perempuan asal Boyolali Bohong Mengaku Diperkosa, Nomor 4 Punya Niat Terselubung

Selasa, 25 Januari 2022 - 06:00:00 WIB
5 Fakta Perempuan asal Boyolali Bohong Mengaku Diperkosa, Nomor 4 Punya Niat Terselubung
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Al-Qudusy. (foto Dok)

SEMARANG, iNews.id – Ditreskrimum Polda Jateng telah memeriksa R, perempuan asal Boyolali yang mengaku diperkosa oleh seorang pria di sebuah hotel kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (24/1/2022).

Di hadapan penyidik Polda Jateng yang memeriksanya sebagai saksi, R mengaku tidak diperkosa. Dia sengaja bohong dan mengarang cerita dengan alasan dan motif tertentu.

Imbas dari perbuatan R, membuat Kasat reskrim Polres Boyolali dimutasi akibat diduga telah melakukan pelecehan verbal saat menerima laporan R.

Berikut 5 fakta perempuan asal Boyolali Berbohong Mengaku Diperkosa:

1. Mengarang Cerita 

Kabid Humas Polda Jateng Kabid Humas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengungkapkan, bahwa dalam BAP, R mengakui mengarang cerita. Adanya pemerkosaan, yang bersangkutan mengaku dilakukan atas dasar suka sama suka. 

“Fakta pemerkosaan hasil penyelidikan belum kita dapatkan. Dari CCTV, korban datang bersamaan dengan pelapor dan memperlihatkan kedekatan,” katanya. 

2. Suka Sama Suka

Kepada penyidik, R mengaku perbuatan intim yang dilakukannya dengan pria berinisial WGS yang sebelumnya dilaporkannya sebagai akibat pemerkosaan dilakukan atas dasar suka sama suka.

Kabid Humas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy membenarkan hal tersebut dan menegaskan R tak bisa mengelak setelah penyidik Ditreskrimum Polda Jateng menyodorkan sejumlah bukti. 

"Penyidik Ditreskrimum mempunyai bukti rekaman CCTV di hotel tempat R ngamar bersama WGS pasangannya. Penyidik juga mengantongi hasil visum dari tim dokter terkait laporan perkosaan tersebut," kata Iqbal, Senin (24/1/2022).

3. Makan Cilok dan Berebut Bayar Hotel

Kabid Humas mengungkapkan, dari hasil visum tidak didapatkan tanda tanda kekerasan. Hasil CCTV saat di hotel, kata dia, pelapor dan terlapor berebut membayar hotel.

“Saat keluar hotel katanya lari menggunakan grab. Fakta dalam CCTV, tidak lari bahkan sempat beli cilok di depan kamar hotel,” ujarnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut