get app
inews
Aa Text
Read Next : Cekcok Masalah Sepele, Mahasiswa di Aceh Tenggara Cekik Petani hingga Tewas

Muncul dari Keresahan, Alumnus UNS Sukses Bangun Bisnis Desa Organik

Rabu, 11 Agustus 2021 - 19:47:00 WIB
Muncul dari Keresahan, Alumnus UNS Sukses Bangun Bisnis Desa Organik
Alumnus UNS Solo, Rizki Hafidz Muntaz yang berkecimpung di dunia kewirausahaan melalui bisnis Desa Organik. Foto: Ist.

SOLO, iNews.id – Salah satu alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rizki Hafidz Muntaz sukses berkecimpung di dunia kewirausahaan. Melalui bisnis Desa Organik yang dibangun Mei 2020, ia berhasil meraup omzet yang terus meningkat sekitar 35 persen per bulan. 

Desa Organik merupakan gerai yang menjual produk pangan organik, salah satunya beras organik. Beras yang dijual di Desa Organik tidak hanya satu jenis saja. Melainkan tiga jenis beras organik, yakni beras organik pandan wangi, beras organik pandan merah, dan beras coklat organik pandan wangi.

Sebagai Co-Founder, Hafidz mengaku ide Desa Organik lahir dari keresahannya setelah bertemu dan berdialog dengan petani-petani di Indonesia. Lulusan Sarjana Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Petanian Fakultas Pertanian (FP) UNS ini menyebutkan, permasalahan para petani adalah mengenai rendahnya penyerapan pasar. 

Oleh karena itu, Hafidz bersungguh-sungguh untuk membantu mengentaskan permasalahan tersebut dengan mendirikan Desa Organik dan bermitra dengan petani-petani di wilayah Solo dan sekitarnya. Kesungguhan Hafidz untuk membantu para petani di Indonesia tidak hanya tumbuh sejak ia membangun Desa Organik, melainkan sejak masih menjadi mahasiswa. Keputusan terbesar dalam hidupnya ketika ingin mengambil studi di bidang pertanian di Kampus UNS.

“Sebagai orang dari Jakarta, ingin masuk pertanian karena sepi peminat. Padahal setelah saya search banyak masalah di bidang pertanian. Saya pikir banyak masalah maka banyak peluang,” ujar Hafidz melalui siaran pers Humas UNS, Rabu (11/8/2021).

Keputusannya menempuh pendidikan di bidang pertanian semakin bulat dengan merelakan keinginannya untuk studi di bidang Teknik, bidang yang sudah diidamkannya sejak duduk di bangku SMA. Tahun pertama masa studi menjadi masa adaptasi bagi Hafidz. 

Ia berusaha untuk mencintai bidang ilmu yang sudah diambil. Tak hanya itu, ia juga mulai mempelajari Bahasa Jawa yang sebelumnya bukan menjadi bahasa kesehariannya. Upayanya mempelajari Bahasa Jawa semakin merekatkan hubungannya dengan para petani yang ditemui. 

Ia menegaskan, saat bertemu dan berdialog maka petani akan lebih nyaman berkomunikasi dengan Bahasa Jawa. Tidak hanya memperdalam keilmuannya secara teori, kehidupan Hafidz sebagai mahasiswa kampus UNS juga diwarnai dengan keaktifannya di organisasi kampus UNS seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut