
Kematian 12 Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara akibat Sianida
4. Korban Dites Telan Klonidin Sebelum Minum Sianida
Kapolda mengungkapkan, sebelum membunuh para korbannya, dukun Slamet mengajak mereka untuk menggelar ritual penggandaan uang di sebuah kebun di Wanayasa, Banjarnegara. Dukun Slamet kemudian melakukan tes kepada korbannya untuk menelan tablet yang mengandung klonidin sebelum meminum cairan sianida. "Korban dites pakai klonidin itu. Kalau tidak ngantuk berhasil dan kemudian diberi sianida itu. Itu bisa dikuatkan dengan keterangan ahli," katanya.
5. 12 Korban Tewas Positif Sianida
Terkait upaya scientific crime investigation yang dilakukan Polda Jateng, Kabid Labfor Kombes Pol Slamet Iswanto mengatakan, pihaknya mulai melakukan identifikasi jenazah tersebut di Polres Banjarnegara pada Selasa 4 April 2023. "Hasilnya ditemukan, 2 butir serbuk (apotas) dan dua butir tablet warna putih.
Dua butir apotas positif mengandung zat potasium sianida. Sedangkan, dua butir tablet mengandung klonidin," ungkapnya. Sianida adalah senyawa beracun dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh ketika tertelan. Sedangkan, klonidin adalah obat antihipertensi golongan penghambat reseptor alfa agonis kerja sentral. "Jadi bisa diambil kesimpulan korban meninggal karena sianida," kata Kabid Labfor

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
6. Tersangka Untung Rp70 Juta
Slamet Tohari (45) dan Budi Santoso meraup keuntungan sekitar Rp70 juta dari para korban. Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi mengatakan, pihaknya terus mengembangkan motif kedua tersangka melakukan aksi pembunuhan. Berdasarkan pengakuan awal tersangka, aksi keduanya dilakukan untuk melunasi utang.
Aksi yang mereka lakukan telah berlangsung sejak tahun 2020. Kedua tersangka mengiming-imingi korban dengan hasil penggandaan uang mencapai 100 kali lipat. "Jadi, setor Rp50 juta dari Rp5 miliar, Rp70 juta dari Rp7 miliar," ujar Kapolda.
7. 10 Potongan Tubuh Korban Teridentifikasi
Sebanyak 10 potongan tubuh korban pembunuhan dukun pengganda uang Slamet Tohari (43) telah teridentifikasi. Potongan tubuh telah disatukan dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga korban. Potongan tubuh itu adalah Paryanto Kampung Pasar RW 01 RW 03, Karang Tengah, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Selain Paryanto, polisi berhasil mengidentifikasi 2 korban lain, yakni Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41) yang merupakan pasangan suami istri asal Lampung. Kapolda mengatakan, dua korban berhasil diidentifikasi setelah petugas menemukan adanya KTP di saku korban.
Editor: Ahmad Antoni













